Senin, 27 April 2009

Gereja Toasebio



Bila dilihat dari depan, bangunan berciri khas Cina ini tidak nampak seperti gereja. Bangunan ini, yang sudah berdiri sejak 1850, dulunya adalah rumah seorang Kapitan Cina (orang Tionghoa yang diangkat sebagai kapten lalu dijadikan penguasa setempat oleh Belanda). Kemudian tahun 1950an dibeli oleh biarawan Katolik dan mulai dipakai untuk beribadat. Dikenal sebagai Gereja St Maria Fatima Toasebio karena di situ ada kelenteng tua yang bernama Toa-sai Bio. Yang juga unik dari gereja ini adalah diadakannya ibadat dalam bahasa Mandarin untuk umat yang tinggal di lingkungan pecinan tersebut.


              

     

pintu gereja dan detil di atasnya

   


detil teralis


ukiran di bawah meja lektor


area altar dengan dominan warna merah